PATI (KRjogja.com)- Warga Desa Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, semula sangat bergantung dari hasil tanam ketela, jeruk atau tebu. Namun tiga komoditas pertanian tersebut hasilnya terus merosot. Sehingga memaksa petani setempat beralih menanam kopi.
Sebanyak 60 orang warga desa Klakahkasihan kemudian mendirikan kelompok tani, yang diberi nama Sido Makmur dengan areal seluas 63 hektare. Usaha petani Desa Klakahkasihan berbuah manis. Produksi tanaman kopinya bisa mencapai 120 ton per tahun. Sayangnya mereka belum mempunyai alat pengering maka hasil kopinya masih dijual secara mentah ke pabrik Jolong.
Harga mesin pencacah berkisar Rp 25 juta, dan mesin pengering sekitar Rp 150 juta. “Kalau ada mesin kering bisa
menghindarkan petani dari kerugian apabila terjadi produksi yang melimpah. Karena kopi bisa dikeringkan dan kemudian baru dijual nanti setelah produksi menurun” kata ketua kelompok tani Sido Makmur, Abdul Kholik.
Bupati Pati, H Haryanto berjanji memikirkan mesin pengering kopi yang dibutuhkan kelompok tani Sido Makmur desa
Klakahkasihan. “Nanti akan kami masukan ke APBD mendatang berupa alokasi pengadaan alat pertanian” ujarnya Selasa (26/08/2014).
Bahkan bupati H. Haryanto menjanjikan akan memperbaiki infrastruktur jalan ke arah desa Klakahasihan. “Pemkab Pati sangat menginginkan desa Klakahkasihan menjadi sentra komoditas kopi unggulan” tegas bupati.